Banyak yang percaya bahkan sangat yakin bahwasanya suatu hari nanti Hindu Dharma akan kembali hadir dan berjaya di Nusantara ini. Hal tersebut diramalkan di ramalan Ronggowarsito Jayabaya secara tersirat. Perihal yang sama juga dipercaya oleh mereka-mereka penganut aliran Kejawen dan sebagian umat Hindu dan Islam di tanah air ini. Namun konon katanya sebelum Sang Dharma (Kebenaran Sejati) kembali ke Nusantara ada beberapa tanda-tanda yang harus dicermati secara seksama seperti: negara yang amburadul tanpa etika dan disiplin,korupsi,dan bencana ekonomi yang berkepanjangan,bencana alam yang seakan-akan tidak mau berhenti,kemiskinan dan kesengsaraan sebagian besar masyarakat,kehancuran moral dan spiritual,penghancuran antar umat bahkan sesama umat,dan sebagainya yang mengerikan dan memprihatinkan kita semua.
Namun ada juga teori yang menarik, yaitu Sang Dharma akan kembali dengan memakai “ jubah yang baru”. Jubah berarti pakaian ,dan karena kata Jubah berasal dari Timur- Tengah maka teman-teman saya yang beragama Islam sering
mendiskusikannya sebagai faham-faham Islam baru yang plural dan sekular sesuai Al-Quran Al-Karim yang dimuliakan itu. Tanda-tanda kehadirannya memang jelas dengan munculnya tokoh-tokoh Islam seperti Gus Dur,Cak Nur(almarhum),Ulil Abdullah,dst dst. Namun ada juga yang berkilah kunci spiritual itu ada pada reinkarnasi Nabi Isa,dan konon banyak juga yang ditangkap aparat karena mengaku-ngaku titisan Nabi Isa bahkan malaikat Jibrail(Jibril,Gibrael),dsb. Kebenarannya hanya YME sendiri yang tahu.
Sewaktu saya berpaling ke umat Hindu dan Buddha untuk mencari konfirmasi akan hadirnya Sang Dharma,maka jawaban-jawaban yang saya dapatkan rata-rata sama saja yaitu tanda-tanda alam yang makin hari makin menggila di Indonesia maupun secara global. Namun saya lebih tertarik mempelajari fenomena-fenomena”jubah baru tersebut.” dari sudut pandang saya sendiri. Mungkinkah “jubah” tersebut adalah suatu kebiasaan atau ilmu (ajaran) yang baru yang masuk kembali ke Indonesia tanpa banyak registensi dan tidak disebut sesat. Kalau betul, fenomena apakah itu?
Saya ingin mengajukan fenomena yang disebut yoga (hatha yoga dan meditasi) yang makin hari semakin menyebar dengan luas di negara kita ini, Perhatikan tiada hari di Indonesia ini tanpa berita-berita akan praktek-praktek,ajaran-ajaran dan berbagai manfaat yoga ini di berbagai mass media seperti majalah,koran,radio dan TV.
Bentuk bentuk yoga ini selain yang berasal dari India,maka hadir juga yang dari daratan China seperti Tai-Chi,dari Jepang plus prana dari Filipina,(Reiki),dsb. Di/mana-mana kursus- kursus yoga menjamur bahkan telah menjadi konsumsi elit di hotel-hotel mewah bagi kaum yang punya dan para selebriti. Yang lebih menarik lagi,hadir juga yoga Islam dan yoga Kristen,dsb. Fenomena ini merupakan bentuk pengakuan akan yoga asal Hindu tetapi dikemas dengan agama masing-masing agar umatnya tidak pindah ke agama Hindu-Buddha (Dharma) karena manfaat yoga dan meditasi yang bahkan sudah diakui oleh para dokter dan ilmuwan ini, saya pribadi pernah mengajar yoga dan meditasi kepada beberapa dokter asing dan lokal sampai kini, bahkan ajaran-ajaran yoga kami yang disebut Shanti Hatha Yoga ini sudah dipraktekkan di Indonesia,Australia,Jerman dan USA dengan berhasil secara medis maupun secara filosofis dan psikologis. Pasti rekan-rekan guru yoga lainnya pun punya pengalaman-pengalaman yang sama ini!
Mungkin tafsiran saya bahwa Sang Dharma yang telah kembali ke Nusantara dengan menyamar memakai jubah yoga ini salah!. Kalau demikian sudi beri saya masukan-masukan yang benar dan lebih terarah,namun kalau ada kebenarannya maka marilah kita cermati dan pelajari fenomena yang satu ini yang sedang berlangsung secara alamiah dan sistematis. Pada saat yang sama tampaknya Adharma pun ikut “menyelonong” masuk dalam bentuk-bentuk guru-guru yoga palsu,teknik-teknik yoga dan meditasi yang diikuti unsur-unsur materi dan cabul,asal jadi,dsb.
Selain hal-hal tersebut diatas kita melihat masuknya unsur-unsur vegetarian ke dalam kehidupan sebagian kecil masyarakat kita oleh karena; (1) kesadaran akan kesehatan yang tinggi. (2) karena rasa welas-asih kepada mahluk-mahluk ciptaanNya. (3) karena terlanda kemiskinan,dsb. Apapun itu, unsur-unsur dan praktek-praktek vegetarian dan ahimsa (non-violence atau non kekerasan) ini adalah unsur-unsur vital dalam ajaran Dharma,yang makin mengglobal pada zaman ini baik dibelahan bumi Barat maupun di Asia.
Sewaktu terjadi kekerasan pada umat berbagai agama di Monas,beberapa waktu yang lalu,maka reaksi-reaksi yang beraneka-ragampun muncul pada mereka-mereka yang menganiaya dan teraniaya ini. Pada prinsipnya mayoritas menolak segala bentuk kekerasan dan kezaliman antar umat, sesama umat,bahkan segala bentuk-bentuk premanisme baik di kampus-kampus di jalan-jalan bahkan di mana saja. Rakyat kita mulai bereaksi dan muak terhadap segala bentuk kekerasan,kemunafikan,kepalsuan,dst. Sebagian umat dari berbagai agama,kepercayaan lalu mulai berpaling ke yoga dan meditasi Mungkin anda ingin lebih tahu apa makna dan praktek-praktek yoga yang sebenarnya ini? Dibawah ini secara ringkas saya coba jelaskan:.
Pemahaman dan manfaat yoga
Kata yoga sendiri bermakna ilmu pengetahuan. Jadi sebenarnya yang harus difahami dulu adalah yoga yang sedang populer dan “boom”di Indonesia ini adalah Hatha Yoga (pengetahuan atau ajaran akan olah-tubuh), bahasa Inggrisnya adalah body exercise. Sedangkan meditasi yang menyertainya adalah bentuk pernafasan (pranayama) yang kebanyakan variatif khusus bagi kesehatan. Meditasi spiritual tidak begitu saja diajarkan oleh guru-guru spiritual karena bersifat tertutup dan tidak boleh untuk orang luar, dan terbatas pada murid-murid perguruan tertentu. Yoga-yoga yang berhubungan dengan pembangkitan Kundalini pada umumnya bohong belaka apalagi kalau tidak disertai dengan pola makan vegetarian dan upaya-upaya spiritual tertentu kalau betulpun sebagian besar bersifat siddhi (salah jalan).
Di Indonesia saat ini mereka-mereka yang tertarik kepada yoga pada umumnya terdiri dari orang-orang yang memang gemar pada kesehatan dan hal-hal yang bersifat spritual,namun lebih banyak lagi karena mengiginkan kesehatan dan kesembuhan yang lebih prima setelah gagal dalam menjalani perawatan maupun gagal dalam mengatasi gejolak-gejolak kehidupan seperti stress, dan lain sebagainya. Walaupun kehidupan mereka dapat disebut sukses dan mapan secara ekonomi. Ada baiknya selalu belajar yoga dari berbagai guru guru internasional maupun nasional, namun jauhi yang berbiaya mahal dan sok pamer kesaktian. Semua itu tidak berhubungan dengan yoga demi kesehatan yang sejati baik secara lahir maupun batin.Saat ini boom yoga membuat sementara orang latah ikut-ikutan yoga bahkan mengaku dirinya guru yoga karena tidak seperti di Eropah, USA,Australia dan Canada,disini tidak ada peraturan dan proteksi dari pemerintah maupun departemen kesehatan yang terkait.
Jadi kalau sembrono yang didapatkan bukannya kesehatan tetapi malahan cedera tubuh apalagi kalau belajar sendiri tanpa tuntunan guru yang handal. Idealnya yoga sebaiknya dipelajari semenjak usia kanak-kanak atau remaja, apalagi cara pandang kaum cendekiawan sudah menyatakan yoga olah-tubuh ini baik bagi “mind, body,dan spirit”setiap individual. Dalam Bahasa Sansekerta kata yoga berasal dari kata Yuj (union,penyatuan). Sewaktu kita berlatih fisik dan mental secara seksama dan penuh disiplin maka lambat laun akan hadir rasa keseimbangan penyatuan dengan Sang Jiwa Yang Maha Agung,sebuah bentuk ilmu pengetahuan sederhana dan kuno namum efektif bagi manusia modern secara universal.
Referensi yoga paling tua menyatakan yoga telah hadir semenjak kurang lebih 3000 tahun lalu dengan belasan ribu gerakan (asanas) yang menjadi cikal bakal ilmu Kung Fu (di China) dan silat di Asia termasuk ajaran Zen, Karate, Aikido dst. Namun pada tahun 200 masehi oleh Patanjali yang dikenal sebagai bapak yoga telah digali kembali dan saat ini menjadi kebutuhan kesehatan yang amat diperlukan. Yoga adalah Dharma dalam pembentukan karakter dan kesehatan manusia era ini!
Ada ribuan aliran yoga saat ini, namun prinsipnya dasar-dasar yoga ada 8 tahap:
1. Yama : yaitu dilarang melakukan kekerasan
(himsa), berbohong, mencuri, seks bebas, rakus,iri hati dsb.
2. Niyama : dianjurkan menjaga kebersihan lahir batin,lingkungan,kesederhanaan,bersyukur selalu untuk apa adanya,rajin belajar dan setia pada pasangan hidup,guru,orang tua,negara, dst.
3. Asana : pelatihan atau posisi posisi hatha-
yoga menyeluruh yang meliputi gerakan-gerakan sambil berdiri,duduk,berbaring dan juga secara akrobatis demi menjaga otot-otot persendian, organ-organ bagian dalam dan luar tubuh.
4. Pranayama : pernafasan yang dilatih secara sistematis baik secara individual maupun berkelompok.
5. Pratihara : memusatkan pikiran dan perhatian ke dalam diri, membatasi diri dari berbagai rangsangan-rangsangan duniawi yang mengikat dan negatif melalui berbagai panca indra kita.
6. Dharana : memusatkan perhatian pada suatu haldalam kehidupan ini, 6-7-8 harus dibawah guru spritual yang handal dan non pamrih.
7. Dhyana : meditasi kearah ketenangan
8. Samadi : pencerahan spritual akan hakekat diri manusia itu sendiri dan hubungannya dengan Sang Pencipta.
– Manfaat yoga yang pasti adalah pembentukan postur tubuh yang sehat dan jauh dari kolesterol,toxin dsb.
– Tubuh akan tetap lentur sehingga otot-otot dapat bekerja secara maksimal dalam menyalurkan energi.
– Menguatkan tulang punggung, ini paling vital agar dapat menyanggah tubuh bagian atas dan bawah secara seimbang.
– Meredakan, juga mengurangi bahkan dalam berbagai kasus mengeliminasi berbagai penyakit kalau dilakukan secara konstan seumur hidup atau dalam jangka waktu tertentu.
– Memperlambat penuaan akibat tercapainya keseimbangan dalam pola makan, cara berpikir dan jauh dari unsur-unsur negatif duniawi, sehingga yang tercapai adalah jauh dari stress, lebih waspada, peka dan teliti pada tubuh dan jalan pikiran sendiri.
– Pengendalian emosi dan pekerjaan sambil tubuh melepaskan hormon endorphin yang dapat mencetuskan rasa bahagia dan ketenangan,dsb.
Jenis-jenis yoga
Hatha – Yoga – aktifitas olah tubuh berdasarkan
latihan-latihan postur tubuh(asanas),teknik-teknik pernafasan (pranayama) dan meditasi
(dhyana) untuk keselarasan jiwa dan raga.
Raja – Yoga – yoga meditasi tingkat tinggi secara spritual yang hanya dapat dipelajari dari segelintir guru-guru yoga yang amat handal (non pamrih).
Bhakti – Yoga – yaitu berpikir dan bertindak positif secara pro-aktif setiap saat dan pada setiap situasi.dengan arah bakti kepadaNya semata.
Jnana – Yoga – menggunakan dan menyalurkan berbagai bidang pengetahuan yang dimiliki seseorang bagi sesamanya. Selalu belajar hal-hal yang baru demi diamalkan bagi umat manusia maupun kesejahteraan mahluk-mahluk dan
berbagai ciptaan-ciptaanNya.
Karma – Yoga – menghayati, memahami, dan melaksanakan setiap pelaksanaan jiwa raga penuh tanggung-jawab agar terhindar dari hukum karma universal yang dapat menimpa kita setiap saat akibat perbuatan-perbuatan masa lalu dan sekarang.
Mantra – Yoga – Japa mantra yang harus dipelajari secara positif tanpa pamrih dari guru yang juga secara spritual non-pamrih. Kalau dihayati secara salah akan menimbulkan kesesatan dalam bentuk kesaktian yang disalahgunakan (siddhi),dapat berakibat amat fatal bagi diri sendiri.
Tantra – Yoga – melancarkan aliran energi kosmis di dalam tubuh agar selaras dengan energi alam semesta (sebuah ilmu yang amat rumit dan mulai langka) dan sering disalah-fahami sebagai ritual-ritual seks bebas.
Ada beberapa aliran yoga saat ini yang dominan yaitu Kundalini – Yoga, Ashtangga Yoga, Bikram- Yoga, Jyengar Yoga, Ananda-Yoga, Vini-Yoga, Sivananda-Yoga dan ribuan yoga-yoga lainnya baik yang halus maupun bersifat senam dsb.
Namun tujuan tulisan ini adalah bagaimana memahami nilai-nilai dharma yang terkandung di dalam ajaran berbagai aliran-aliran yoga ini agar kita umat sedharma dapat memahaminya sebagai awal kehadiran Sang Dharma itu dalam”Jubah Yoga” yang mampu menerobos dan bermanfaat bagi masyarakat kita yang majemuk dan berlatar belakang aneka ragam ini. Ternyata faham-faham yoga yang amat ahimsa dan penuh keselarasan diperlukan oleh masyarakat kita yang tersobek-sobek oleh carut-marutnya ekonomi, politik, kesehatan dan agama-agama yang saling bertikai ini, persis seperti ramalan Ronggowarsito Jayabaya itu.
Di era yang penuh kekalutan dan pemanasan global, maka yoga dan berbagai nilai-nilainya telah dan akan selalu menjadi dasar keseimbangan psikologis dan jiwa-raga kita semua, bahkan membuat umat-umat lain menciptakan yoga-yoga mereka sendiri berdasarkan ajaran yang adi-luhung leluhur kita. Mudah-mudahan selanjutnya, yoga yang sudah merintis jalan Sang Dharma akan segera menghadirkan Dharma itu kembali secara utuh di Nusantara ini. Untuk itu diperlukan partisipasi kita semua! Om Shanti-Shanti-Shanti. Om Tat Sat
Diedit oleh : antonina uvi
mohan m.s
di Shantigriya Ganesha Pooja
Cisarua, 18-6-2008